Pemanfaatan Kondisi Geografis di Asia Tenggara
KELAS VI
TEMA 1 SUBTEMA 1
MUATAN IPS
Pemanfaatan Kondisi Geografis di Asia Tenggara
Setiap negara di Asia Tenggara memiliki kondisi geografis yang beragam. Keberagaman kondisi geografis tersebut dimanfaatkan Oleh masyarakat sekitar untuk berbagai aktivitas sebagai berikut.
1. Indonesia
Dataran rendah yang luas dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan yang menghasilkan padi, sayuran, dan karet. Potensi hutan Indonesia menghasilkan rotan dan kayu jati yang dimanfaatkan sebagai bahan mebel. Ada pula getah yang dihasilkan dari pohon karet. Perairan dimanfaatkan untuk diambil hasil lautnya, seperti ikan, rumput laut, dan garam. Pantai-pantai Indonesia dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata. Indonesia juga menyimpan banyak sumber daya alam misalnya hasil tambang. Hasil tambang seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
2. Malaysia
Sebagian kondisi geografis Malaysia adalah hutan yang luas. Hasil hutan seperti kayu menjadi komoditas ekspor. Sepanjang pantai barat dari Perak hingga Negeri Sembilan dimanfaatkan sebagai lahan pertambangan, seperti kilang minyak di Kuala Trengganu dan timah di Perak. Malaysia juga memiliki perkebunan luas yang menghasilkan karet. Hal ini membuat Malaysia menjadi penghasil karet terbesar di dunia.
3. Singapura
Kondisi geografis Singapura menyebabkan negara tersebut tidak memiliki banyak sumber daya alam. Usaha pertanian dilakukan secara hidroponik. Akan tetapi, beberapa wilayah dimanfaatkan sebagai lahan peternakan unggas.
4. Thailand
Kegiatan pertanian banyak dilakukan di sepanjang Sungai Chao Phraya. Hasil pertanian terbesar adalah padi. Bahkan, Thailand dijuluki sebagai lumbung padi utama di Asia Tenggara. Selain hasil pertanian, ada pula hasil pertambangan, seperti timah, timbel, seng, dan mangan yang banyak dijumpai di Semenanjung Thailand. Sungai Mekong dan Chao Phraya, Selat Malaka, dan Teluk Siam dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan penangkapan ikan.
5. Filipina
Masyarakat memanfaatkan dataran rendah sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Hasil pertaniannya, antara lain jagung, padi, ketela pohon, tebu, dan tembakau. Hasil perkebunannya, antara lain karet, kelapa, dan kayu merupakan komoditas ekspor terbesar Filipina. Kondisi geografis di wilayah Luzon dimanfaatkan sebagai pertambangan emas.
6. Laos
Dataran Rendah Vientiane dimanfaatkan sebagai lahan pertanian padi, jagung, dan tembakau.
Sumber perikanan Laos terpusat di Sungai Mekong yang menghasilkan ikan karper dan ikan perch.
7. Brunei Darussalam
Sebagian besar bentang alam Brunei menyimpan minyak bumi dan gas alam yang menyumbang 40% pendapatan negara. Minyak bumi dan gas alam tersebar di wilayah Miri dan Kuala Belair. Dataran rendah dimanfaatkan penduduk sebagai Iahan pertanian yang menghasilkan padi, kelapa, lada, dan buah-buahan.
8. Myanmar
Beberapa wilayah di Myanmar menghasilkan sumber daya alam yang beragam. Seperti lembah Sungai Sittang menghasilkan tembakau, Plato Shan menghasilkan teh, dan sayuran banyak dihasilkan di Pantai Arakan Yoma. Wilayah Tenasserim dimanfaatkan untuk wilayah pertambangan yang menghasilkan timah.
9. Vietnam
Kota Ho Chi Minh yang berada di dataran rendah menjadi pusat industri utama di Vietnam. Industri yang berkembang di Vietnam, antara lain, industri pengolahan makanan, penggilingan padi, dan tekstil. Sebagian dataran rendah juga dimanfaatkan sebagai Iahan pertanian yang menghasilkan buah, sayuran, jagung, ubi jalar, dan kopi. Hutan utama di Vietnam menghasilkan kayu jati dan rotan sebagai bahan baku mebel.
10. Kamboja
Kamboja memiliki Danau Tonle Sap yang merupakan penghasil ikan tawar utama di Kawasan Asia Tenggara. Daerah di sekitar Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap sangat subur sehingga dimanfaatkan penduduk untuk pertanian padi, umbi-umbian, jagung, dan buncis. Ada pula hasil perkebunan seperti tembakau dan karet.
Demikian pembahasan materi "Pemanfaatan Kondisi Geografis di Asia Tenggara", semoga bermanfaat!
Posting Komentar untuk "Pemanfaatan Kondisi Geografis di Asia Tenggara"